- Back to Home »
- TEKNOLOGI PENGOLAHAN IKAN
Posted by : Hasma
Selasa, 01 September 2015
PENDAHULUAN
Pengolahan dan pengawetan ikan dapat
digolongkan menjadi 4
(empat) golongan yaitu:
a. Pengolahan dan pengawetan ikan
dengan memanfaatkan faktor-faktor
fisikawi (penggunaan suhu tinggi dan suhu rendah, misalnya
pengalengan, pengeringan,pengasapan,
pendinginan dan pembekuan).
b. Pengolahan dan pengawetan ikan dengan menggunakan bahan pengawet, misalnya penggaraman,kuring
dan penggunaan bahan pengawet atau
tambahan lain
c. Pengolahan dan pengawetan ikan dengan metode gabungan kedua metode diatas
d. Pengolahan yang bersifat merubah sifat bahan menjadi produk setengah
jadi atau berbeda yang mempunyai sifat sifat fisikawi dan kimiawi sama atau berbeda dengan keadaan
awalnya misalnya, pembuatan tepung ikan, terasi, nuget, abon, sosis dan bakso
ikan.
PENDINGINAN DAN PEMBEKUAN
Pendinginan dan pembekuan merupakan
cara pengolahan ikan menggunakan suhu rendah
a. Proses pendinginan dan pembekuan ikan mempunyai
prinsip yang sama yaitu mengawetkan sifat-sifat alami ikan dengan cara
menghambat aktivitas bakteri maupun
enzim penyebab pembusukan/kerusakan ikan
b. Pada pendinginan suhu yang digunakan adalah suhu diatas titik beku bahan
yaitu 0o – 6o C ( titik beku ikan rata-rata -1o
C). Dengan penanganan yang baik pendinginan pada suhu 0° C dalam refrigerator dapat memperpanjang
daya awet ikan sampai 12 hari
c. Pembekuan menggunakan suhu dibawah titik beku dapat mencapai - 30oC.
Proses pembekuan ikan biasanya mecapai suhu tubuh ikan – 12o
C.Pembekuan dapat mempunyai daya tahan sampai satu bulan atau lebih.
PENGALENGAN
IKAN
Pengalengan
ikan adalah pengawetan ikan dalam wadah yang tertutup rapat dan steril. Jenis
ikan yang banyak dikalengkan antara lain adalah ikan sarden,ikan mackerel, ikan
tongkol, dan ikan tuna.
a. Beberapa produk ikan kaleng
umumnya menggunakan medium saos tomat untuk pengalengan ikan sarden, dan medium larutan garam untuk
pengalengan ikan tuna.
b. Pengalengan ikan mempunyai
prinsip yang sama dengan pengalengan produk lainnya.
c. Urutan proses pengalengan
ikan meliputi : penyiapan bahan, pengisian dalam kaleng,pemberian larutan
medium (saos tomat , larutan garam ataupun minyak nabati), exhausting,
penutupan kaleng, sterilisassi dan pendinginan.
Proses
Pengalengan Ikan
1. Penyiapan Bahan
Penyiapan bahan meliputi pemilihan/
sortasi ikan yang akan dikalengkan,
penyiangan, pencucian dan pemotongan ikan, serta penyiapan bahan penolong yang
digunakan yaitu saos tomat (terbuat dari tomat, bawang merah, garam dan
lainnya) atau larutan garam, serta penyiapan bahan pengemas (kaleng).Ikan yang
telah disiangi, dicuci bersih dan dipotong-potong segera dimasukkan kedalam
kaleng.Untuk menambah rasa enak pada ikan kadang-kadang dilakukan penggaraman,
dan untuk menghilangkan kandungan air dalam ikan dapat dilakukan prapemasakan
(pre-cooking) dengan air panas, uap panas atau minyak panas.Jika tidak
dilakukan prapemasakan maka air akan keluar selama proses pemanasan terakhir.
2. Pengisian dalam kaleng
Selain ikan , kedalam kaleng ditambahkan
juga medium berupa saos tomat atau larutan garam atau minyak sayur. Pengisian
ikan kedalam kaleng harus dilakukan dengan tepat sesuai dengan standar berat
yang telah ditetapkan dan sesuai dengan ukuran kaleng. Perlu diperhatikan pada
pengisian kaleng hendaknya tidak melebihi 9/10 bagian dari kaleng. Pengisian
yang terlalu berlebihan atau dengan ruang kosong yang terlalu kecil akan
menyebabkan kerusakan terutama pada proses pemasakan (sterilisasi). Sebaliknya
bila pengisian terlalu sedikit selain
memberikan kesan jelek pada konsumen, isi produk akan mudah mengalami kerusakan
akibat goncangan selama distribusi.
3. Exhausting
Exhausting dilakukan untuk mengeluarkan udara dan gas yang ada didalam kaleng. Exhausting dapat dilakukan dengan melewatkan kaleng melalui tabung uap atau tabung penghisap udara (exhausting box). Apabila produk ikan kaleng akan ditambahkan larutan garam, saos tomat atau minyak sayur, maka keadaan vakum dapat diperoleh dengan cara menambahkan bahan tersebut dalam keadaan panas saat sebelum kaleng ditutup.
Exhausting dilakukan untuk mengeluarkan udara dan gas yang ada didalam kaleng. Exhausting dapat dilakukan dengan melewatkan kaleng melalui tabung uap atau tabung penghisap udara (exhausting box). Apabila produk ikan kaleng akan ditambahkan larutan garam, saos tomat atau minyak sayur, maka keadaan vakum dapat diperoleh dengan cara menambahkan bahan tersebut dalam keadaan panas saat sebelum kaleng ditutup.
4. Penutupan
kaleng
Penutupan
kaleng dilakukan segera setelah selesai proses exhausting, kemudian kaleng dimasukkan kedalam retort dan siap disterilisasi/dipanaskan.
5. Sterilisasi
Proses sterilisasi harus dilakukan
sesegera mungkin dan sebaiknya dalam waktu satu jam setelah kaleng ditutup,
karena pembusukan ikan dalam wadah dapat terjadi dengan cepat. Sterilisasi
segera dilakukan dengan tujuan untuk membunuh semua mikrobia yang ada dalam
kaleng dan seluruh isinya. Sterilisasi ikan kaleng dilakukan pada suhu 112-121ºC(230-250
ºF) selama beberapa menit. Waktu yang diperlukan untuk
sterilisasi bervariasi tergantung pada ukuran kaleng.
6. Pendinginan
Proses pendinginan harus secepatnya
dilakukan setelah proses pemanasan/sterilisasi selesai.Proses pendinginan dapat
dilakukan dengan menggunakan air hingga suhu produk rata-rata ±38 ºC.
Selanjutnya setelah dingin dan kering produk ikan kaleng disimpan beberapa hari
atau minggu sebelum dipasarkan agar garam, bumbu, saos atau minyak tersebar dan
terserap kedalam daging ikan. Selain itu selama penyimpanan, ikan dalam kaleng
harus diperiksa dulu apakah ada kaleng yang mengalami kerusakan (bocor atau kembung).
KERUPUK IKAN
·
Kerupuk ikan adalah produk olahan
hasil perikanan dengan bahan baku ikan
yang mengalami perlakuan perebusan dan pengeringan
(SNI 2713:1:2009).
·
Banyak jenis ikan yang dapat
dijadikan bahan dasar pembuatan kerupuk
misal ikan belida, ikan ekor kuning,
ikan kakap,ikan tengiri dan sebagainya.
TEKNOLOGI
PEMBUATAN KERUPUK IKAN
Bahan
Dan Peralatan
Bahan :
Bahan- bahan yang diigunakan dalam pembuatan kerupuk
ikan terdiri dari: ikan ( tengiri,
gabus, belida dan lainnya),tepung tapioka, bumbu (garam, gula pasir, vetsin), STPP
atau baking powder dan air.
Peralatan:
Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan kerupuk meliputi: alat penggiling daging, timbangan,
pengaduk adonan, kompor, alat pengukus/langseng
/dandang, alat
pengering atau penjemuran, alat pengiris/pisau dan sealer plastic ( alat penutup plastik).
Proses Pembuatan Kerupuk Ikan
1. Bahan baku ikan atau udang, disiangi dengan cara dihilangkankan
sisik, insang maupun isi perutnya, kemudian mencucinya sampai bersih.
Bagian tubuh yang keras seperti duri dan tulang juga dibuang karena dapat
menurunkan mutu kerupuk. Selanjutnya bahan baku tersebut digiling sampai halus.
2. Disiapkan bahan untuk adonan kerupuk yang terdiri dari tepung tapioka, garam, gula, STPP dan air. Semua
bahan dicampurkan kedalam daging ikan sambil terus diaduk sampai merata dan adonan menjadi kalis.
3. Adonan dibuat berbentuk silinder dengan diameter sesuai keinginan atau
dimasukkan kedalam cetakan khusus terbuat dari kaleng.
4. Adonan berbentuk silinder kemudian dikukus selama kira-kira 2 jam sampai
masak.Adonan kerupuk yang telah masak segera diangkat dan didinginkan dengan
cara membiarkannya diudara terbuka selama 1-2 malam.
5. Tahap selnjutnya adalah mengiris adonan dengan alat pengiris/pisau yang tajam. Pengirisan dilakukan setipis mungkin dengan tebal
kira-kira 2 mm.
6. Tahap terakhir proses pembuatan kerupuk adalah mengeringkan/menjemur adonan yang telah diiris hingga benar-benar kering
ABON IKAN
·
Abon ikan adalah suatu jenis makanan
kering berbentuk khas, dibuat dari daging ikan, direbus / dikukus,
disayat-sayat, dibumbui, digoreng dan dipres
·
Cita rasa abon bervariasi ada yang
gurih, manis dan pedas.
·
Berbagai jenis ikan dapat dibuat menjadi abon ( ikan
cakalang, tengiri, tongkol, nila, patin dan lainnya) dan mempunyai rasa yang
khas.
TEKNOLOGI
PEMBUATAN ABON IKAN
Bahan
Dan Peralatan
Bahan:
Bahan-bahan
yang digunakan dalam pembuatan abon ikan terdiri dari: daging ikan,
gula ( gula merah atau gula pasir), garam, bumbu (bawang merah,bawang putih,ketumbar,sereh,daun
salam,lengkuas
atau lainnya), dan santan kelapa,
Peralatan :
Peralatan
yang diperlukan pada pembuatan abon ikan terdiri dari : panci/ alat pengukus,
penghalus bumbu, kompor, wajan/alat penggoreng , pisau, pengepress/Spinner dan plastik
sealer.
Proses Pembuatan Abon
1. Rebus/ kukus ikan bersama serai dan daun salam, biarkan hingga daging
empuk.Setelah empuk daging ikan disuir-suir atau dihaluskan dengan
shreder.
2. Haluskan bawang merah, bawang putih, ketumbar , lengkuas, garam, dan gula
merah. Campurkan bumbu tersebut dengan daging ikan yang telah disuir-suir.
3. Tambahkan santan dan rebus daging ikan dengan api kecil hingga agak mengering,
angkat, sisihkan.
4. Kemudian digoreng dengan minyak panas sampai kering. Setelah matang, tekan
atau pres abon menggunakan alat pengepres atau spinner sampai minyaknya habis.
5. Selanjutnya abon didinginkan
dan siap dikemas.
IKAN PINDANG DURI LUNAK
·
Ikan pindang duri lunak merupakan produk
olahan ikan yang mempunyai duriltulang lunak
·
Pengolahan ikan duri lunak merupakan
modifikasi dari pemasakan tradisional (ikan pindang) yaitu pengolahan pindang
dengan menggunakan suhu dan tekanan tinggi (115 – 121C).
·
Ikan bandeng
duri lunak (bandeng presto) adalah produk yang diolah dari ikan bandeng yang
mengalami perlakuan sebagai berikut :
pencucian, pembuangan insang dan isi perut, pembelahan atau tanpa pembelahan, penambahan bumbu,
pengukusan pada suhu dan tekanan tinggi sehingga tulang dan durinya menjadi
lunak (SNI 01-4106-1996)
TEKNOLOGI
PEMBUATAN BANDENG PRESTO
Bahan:
·
Ikan bandeng segar
·
Bumbu-bumbu (garam, kunyit dan lainnya)
tergantung resep/selera masing - masing
·
Pengemas (kantong plastik)
Peralatan:
·
Pisau anti karat (stainles)
·
Ember atau baskom plastik
·
Alat peniris (ayakan dari bambu atau lainnya)
·
Otoklaf (pressure cooker)
·
Penutup kantong plastik (plastik seler /vacuum sealer)
Proses Pembuatan Ikan Bandeng Presto
1.
Ikan segar disiangi (dikeluarkan insang dan isi perutnya), dicuci
bersih dan ditiriskan.
2.
Ikan selanjutnya direndam
dalam larutan garam 3% selama 15 – 20 menit untuk menghilangkan sisa darah,
kotoran dan lendir.
3.
Setelah bersih dan ditiriskan,
selanjutnya ikan diolesi garam sebanyak 2% keseluruh bagian tubuh dan rongga
perut. Selain itu dapat juga dilakukan dengan cara merendam dalam larutan garam
jenuh salama 2 jam.
4.
Ikan disusun dirak atau dibungkus
/dialasi lembaran daun atau aluminium atau plastik tahan panas dan dimasak
dengan menggunakan otoklaf atau pressure cooker pada suhu
115oC s/d 121oC selama 1-2 jam.
5.
Ikan yang telah masak dibiarkan
sampai dingin dan siap untuk dikemas.
6.
Ikan pindang dimasukkan kedalam plastik
pengemas, kemudian plastik diseal/ditutup dengan alat plastik sealer atau
vacuum sealer.
DENDENG IKAN
·
Dendeng ikan merupakan salah satu produk awetan ikan yang tergolong dalam makanan semi basah.
·
Jenis ikan yang biasa diolah menjadi
dendeng adalah ikan tawar (mujair, nila dan belut) dan ikan laut ( japuh,
kuning, tembang, kakap dan layaran)
·
Prinsip proses pembuatan dendeng
adalah proses
kombinasi antara kuring dan pengeringan.
·
Berdasarkan proses pengolahan daging
yang digunakan,dendeng dapat dibedakan menjadi dendeng lembaran/ irisan dan
dendeng giling.
TEKNOLOGI
PEMBUATAN DENDENG
Bahan Dan Peralatan
Bahan :
- Ikan segar
- Gula merah
-
Garam
-
Bumbu (Lada, ketumbar sangrai, lengkuas
parut, bawang merah,
bawang putih)
Peralatan:
- Baskom
- Blender/gilingan daging
- Pisau
- Alat
penghalus bumbu
- Alat
pengering /penjemur.
Proses Pembuatan Dendeng Ikan
Dendeng daging ikan giling:
1. Giling daging ikan menggunakan gilingan daging atau food processor
2. Campurkan semua bumbu yang telah dihaluskan,aduk hingga tercampur rata
3. Tuangkan adonan kedalam loyang atau lembaran plastik,lalu diratakan hingga ketebalan 3 mm
4. Keringkan adonan dengan oven atau dijemur hingga kering.
5. Setelah kering dan dingin, kemas dendeng menggunakan kantong plastik.
Dendeng ikan irisan/lembaran.
1. Ikan dicuci, disiangi dan diiris/dibelah dua,
2. Campurkan semua bumbu yang telah dihaluskan dengan irisan/ belahan ikan,biarkan
selama satu malam,
3. Susun irisan/belahan ikan berbumbu diatas tampah, lalu jemur sampai
kering atau dikeringkan dengan oven,
4. Kemas dendeng yang sudah kering dan dingin dengan
kantong plastik.
NUGGET IKAN
·
Nugget adalah salah satu jenis frozen food /makanan beku dan merupakan
makanan cepat saji /fast food yang sudah populer dimasyarakat dan disukai banyak orang (tua dan muda).
·
Produk nugget dapat
dibuat dari daging sapi, ayam, ikan dan lain-lain, tetapi yang populer dimasyarakat
adalah nugget ayam.
·
Nugget ikan merupakan produk olahan
dibuat dari daging ikan giling yang dicetak, dimasak atau dibekukan, dibuat
dalam bentuk potongan empat persegi panjang atau bentuk lainnya dan diberi
bahan pelapis tepung berbumbu.
TEKNOLOGI
PEMBUATAN NUGGET
Bahan Dan Peralatan
Bahan:
Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan nugget
ikan dapat berupa daging ikan beku atau daging ikan segar. Bahan lain yang
digunakan antara lain adalah garam dapur,
Natrium tripolipospat (STPP), tepung terigu, tepung jagung (pati jagung/maizena
), tepung roti/panir dan bumbu
nugget.
Peralatan :
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan nugget ikan
adalah pisau, timbangan, baskom, loyang, alat penggiling daging, chopper,
freezer , kompor , alat pengukus dan alat penggoreng.
Proses
Pembuatan Nugget Ikan
1. Ikan dicuci, disiangi dan dipisahkan dagingnya.
2. Daging ikan digiling dengan menggunakan alat penggiling daging.
3. Masukkan daging ikan giling kedalam chopper dan bahan-bahan lainnya serta
bumbu , aduk sampai merata.
4. Cetak adonan sesuai yang diinginkan dan dibekukan, atau
adonan diratakan dalam loyang dan dikukus sampai matang, kemudian
dipotong-potong/dibentuk sesuai yang diinginkan.
5. Disiapkan bahan untuk membuat adonan breading dengan komposisi antara lain
sebagai berikut: tepung terigu 150 g, maizena 150 g, baking powder 0,2%, garam
dan bumbu, dan ditambahkan air es sekitar 400 ml sehingga terbentuk adonan
untuk breading.
6. Celupkan potongan nugget beku atau potongan adonan nugget yang telah
dikukus kedalam adonan breading sampai seluruh permukaan potongan nugget
tertutup oleh adonan breading.
7. Gulir-gulirkan adonan nugget yang telah dilapisi dengan adonan breading
pada tepung berbumbu ( adonan tepung roti ) yang dapat berupa campuran tepung terigu dan tepung roti/panir, atau campuran dari terigu, maizena, tepung roti, garam
dan bumbu.
8. Ulangi perlakuan 6 dan 7 apabila diinginkan tepung pelapis yang lebih
tebal.
9. Goreng nugget dalam minyak goreng panas, angkat, tiriskan dan dinginkan.
10. Susun nugget dalan loyang satu persatu jangan lengket, kemudian masukkan kedalam freezer selama 4-5 jam. Bila sudah beku, kemas nugget
dalam kantong plastik dan ditutup rapat. Kemudian nugget disimpan dalam
freezer.
DIMSUM
·
Dimsum berasl dari bahasa Kanton Cina
yang berarti makanan ringan serba kukus atau digoreng. Hidangan ini biasa
disajikan sebagai sarapan atau penyerta minum teh di sore hari
·
Citarasa dimsum sangat beragam baik
gurih maupun manis.
·
Aneka jenis makanan dimsum antara
lain adalah pangsit kukus isi udang, siomay dan kaki naga
Teknologi Pembuatan Siomay/ Kaki naga
Bahan:
Bahan yang digunakan terdiri dari daging ikan/udang, tepung sagu/tapioka, terigu bumbu ( garam, bawang putih, bawang merah, lada, gula dan lainnya), minyak makan
dan kulit pangsit.
Peralatan :
Peralatan yang digunakan dalam
pembuatan siomay dan kaki naga terdiri dari pisau, timbangan, baskom, loyang,
alat penggiling daging/chopper, kompor, alat pengukus dan alat penggoreng
PROSES PEMBUATAN SIOMAY/KAKI NAGA
·
Aduk dan campur daging ikan/ udang
halus dengan bumbu-bumbu halus, tambahkan tepung sagu/ tapioka dan bahan lainnya aduk lagi sampai rata
·
Isikan adonan kedalam kulit siomay
satu persatu, bentuk dan kukus diatas loyang sampai matang (20 - 30 menit).
·
Selesai pengukusan produk dapat
langsung dikonsumsi atau dilanjutkan
dengan pendinginan dan digoreng sampai berwarna kecoklatan
·
Untuk menghidangkan dapat dilengkapi
dengan sambal kacang atau saos tomat
SNACK IKAN/ AMPLANG
·
Snack food ( makanan ringan) yang biasa disebut juga makanan
kudapan atau makanan selingan yang dapat dinikmati diwaktu luang sebelum atau
sesudah makanan utama merupakan makanan yang amat disukai oleh masyarakat
terutama anak-anak dan remaja.
·
Makanan ringan yang beredar dipasaran banyak yang kaya akan
sumber kalori tetapi miskin protein.
·
Snack ikan merupakan makanan ringan yang
dibuat dari campuran daging ikan, tepung tapioka,telur, garam dan bahan
lainnya .Snack ikan ini dapat dikatakan sebagai makanan ringan yang
kaya akan protein.
TEKNOLOGI
PEMBUATAN SNACK IKAN/AMPLANG
Bahan :
Bahan yang digunakan adalah daging ikan (tengiri ,
ikan belida atau lainnya),tepung tapioka, telur, soda
kue, garam, gula pasir, minyak goreng dan pengemas.
Peralatan
:
Peralatan yang digunakan adalah
timbangan, pisau, penggiling daging baskom, kompor, wajan, serok, sodet dan
plastic sealer
Proses Pembuatan Snack ikan/amplang
1. Ikan dicuci, disiangi, dan dipisahkan dagingnya
2. Daging ikan dihaluskan atau digiling
3. Kocok telur bersama garm dan gula sampi rata
4. Ayak tepung tapioka, aduk dengan soda kue lalu tuangkan telur dan ikan
sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai adonan kalis
5. Bentuk bulat memanjang dan goreng dalam minyak hangat sampai matang dan
tiriskan
6. Setelah dingin snack dikems dengan kantong plastik
Bakso Ikan
·
Bakso ikan merupakan produk olahan ikan
yang terbuat dari bahan utama daging ikan yang dilumatkan, dicampur dengan
bahan-bahan lainnya, dibentuk bulatan-bulatan dan selanjutnya direbus.
·
Kualitas bakso dipengaruhi oleh
komposisi bahan penyusunnya. Untuk menghasilkan bakso yang berkualitas harus
menggunakan bahan penyusun yang tepat dan daging ikan yang digunakan harus baik
dan segar.
·
Kualitas bakso dikatakan baik apabila
bahan tambahan lain yang digunakan kurang dari 50 %. Berbagai bahan yang
ditambahkan harus memenuhi syarat tidak menyebabkan efek samping terhadap
kesehatan.
TEKNOLOGI
PEMBUATAN BAKSO
Bahan dan Peralatan
Bahan:
Bahan-bahan baku bakso ikan terdiri dari bahan baku
utama dan bahan baku tambahan. Bahan utamanya adalah daging ikan, sedangkan
bahan tambahannya adalah bahan pengisi (tepung tapioka atau tepung sagu),
garam, penyedap , obat bakso (STPP atau sodium tripolipospat), merica, bawang
putih dan es atau air es.
Peralatan:
Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan bakso
terdiri dari : Food processor (alat giling), panci perebus, kompor, baskom
plastik. serokan, pisau dan sendok teh
Proses
Pembuatan Bakso
1. Bersihkan ikan dari isi perut, insang, sisik dan lainnya, kemudian pisahkan dagingnya.
2. Potong daging ikan menjadi ukuran yang lebih kecil, kemudian digiling bersama
es dan obat bakso.
3. Tambahkan sagu atau tapioka, merica dan bawang putih. Aduk sampai tercampur
rata dan adonan menjadi kalis atau siap dicetak
4. Diamkan adonan selama 10 menit , sementara itu siapkan air dimasak sampai
mendidih.
5. Adonan dicetak menjadi butiran bakso
dengan tangan dan dengan bantuan sendok.
6. Bakso yang telah dicetak segera dimasukkan ke dalam air hangat suhu 60 – 80
ºC dan dibiarkan sampai mengambang.
Setelah mengambang bakso dipindahkan ke dalam air mendidih dan
dipanaskan sampai bakso matang yaitu sekitar 10 menit.
7. Bakso yang matang diangkat dengan
serok dan ditiriskan.
SOSIS
·
Sosis adalah produk olahan daging sapi, ayam dan ikan giling dengan garam dan bumbu-bumbu lain serta lemak. Campuran ini
dimasukkan kedalam selongsong yang berasal dari usus hewan atau pembungkus
buatan yang dapat dimakan atau dari plastik.
·
Jenis ikan yang dapat dibuat sosis antara lain adalah kakap,
tengiri, ekor kuning dan lainnya.
·
Pada prinsipnya pembuatan sosis ada
beberapa tahap yaitu penggilingan, pencampuran bumbu, penambahan lemak dan
bahan kuring (bila perlu), binding, pengisian selongsong,
pengasapan dan perebusan.
Proses pembuatan sosis :
1. Persiapan bahan.
Persiapan bahan meliputi
penggilingan daging ikan dan penghalusan bumbu-bumbu. Bumbu yang diperlukan dalam pengolahan sosis adalah garam,
gula, lada, margarine, bawang merah, bawang putih, jahe.
2. Pembuatan adonan
Daging ikan giling dicampur berturut-turut dengan garam, margarine, gula,
bumbu-bumbu dan putih telur/susu skim. Aduk sampai rata sambil ditambah
bongkahan es
3. Pengisian dalam “Casing”.
Adonan yang telah tercampur rata lalu dimasukan dalam
“Casing” yang berupa usus kambing atau “Casing buatan”,
dengan ukuran 4 – 6 cm kemudian diikat.
4. Pemasakan
Pemasakan
sosis dilakukan dengan cara memasukan dalam air suhu
60OC selama 20 menit, kemudian rebus dalam air suhu 90OC hingga matang. Setelah matang angkat dan tiriskan
Sumber : Dwi Sutrisniati ( Balai Besar Industri Agro )