- Back to Home »
- BAHAN TAMBAHAN MAKANAN
Posted by : Hasma
Selasa, 01 September 2015
l Penggunaan Bahan Tambahan Pangan
(BTP) pada industri pangan semakin sulit dihindari bahkan semakin
meningkat seiring dengan makin berkembangnya industri pangan
l Penggunaan BTP
memerlukan pertimbangan yang khusus mengingat penggunaan BTP yang
tidak benar dan tidak tepat akan menimbulkan resiko yang dapat membahayakan
kesehatan konsumen
l Untuk melindungi konsumen
terhadap penggunaan BTP yang membahayakan kesehatan diperlukan pengetahuan
baik jenis bahan yang digunakan maupun jumlah pemakaiannya
l Bahan yang biasanya tidak
digunakan sebagai makanan dan biasanya merupakan ingredien khas makanan,
mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan
kedalam makanan untuk maksud teknologi (termasuk organoleptik) pada pembuatan, pengolahan,
penyediaan, perlakuan, pengemasan, pembungkusan, penyimpanan atau pengangkutan
makanan untuk menghasilkan (langsung atau tidak langsung) komponen yang
mempengaruhi sifat khas makanan (Permenkes No. 722/Men.Kes/Per/IX/1988)
l Bahan atau campuran bahan
diluar bahan makanannya sendiri yang terdapat dalam makanan sebagai hasil
proses produksi, pengolahan, penyimpanan dan pengemasan. (Food Protection
Committee dari Food and Nutrition Board, National Academy of Science- National
Research Council (NAS/NRC
TUJUAN PENGGUNAAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
l Mempertahankan nilai gizi
penambahan anti oksidan pada bahan yang mengandung vitamin A supaya tidak rusak
oleh panas/cahaya
l Memperbaiki masa simpan
Penambahan bahan pengawet
l Memperbaiki penampilan
Penambahan bahan pewarna, bahan penstabil
l Untuk makanan orang-orang
tertentu penambahan pemanis buatan pada makanan diet dan bagi orang-orang yang
sakit gula
PENGGOLONGAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
Berdasar kan asal
bahan
1. Bahan alami
Diperoleh dari
hasil ekstraksi bahan bahan alami.
Contoh :
Khlorophil daun (pewarna), molase (pemanis), pandan (pemberi aroma)
2. Bahan Identik alami
Terbuat dari
bahan sintetis tetapi struktur kimianya identik dengan bahan alami Contoh :
pewarna yang berasal dari karotenoid murni yaitu Santoxantin (merah),
Apokarotin (merah orange), dan beta karotin (kuning)
3. Bahan sintetis
Biasanya merupakan hasil sintesis secara kimia
Contoh : Sakarin dan siklamat yang fungsinya sebagai
pemanis
l Berdasarkan Cara Penambahan
- BTP
yang tidak sengaja masuk kedalam makanan. Contoh Pestisida, insektisida, pupuk
- BTP
yang sengaja ditambahkan dalam makanan. Contoh : antioksidan, pengawet,
pewarna, pengental
l Berdasarkan Keamanan
- Kelompok GRAS (Generally Recogniced As Safe) : aman digunakan
secukupnya
- Kelompok Non-GRAS : menurut aturan penggunaan
JENIS DAN RAGAM
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
Sesuai
dengan peraturan dari Departemen Kesehatan No. 722/MENKES/ PER/IX/88,
yang termasuk dalam bahan tambahan makanan yang diijinkan adalah
sebagai berikut:
1. Anti Oksidan
2. Anti Kempal
3. Pengatur Keasaman
4. Pemanis Buatan
5.
Pemutih dan Pematang Tepung
6.
Pengemulsi, Pemantap dan Pengental
7.
Pengawet
8.
Pengeras
9.
Pewarna
10.
Penyedap Rasa dan Aroma serta Penguat Rasa
11. Sekuestran
JENIS - JENIS
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
Antioksidan
Antioksidan adalah Bahan Tambahan Pangan yang
dapat mencegah atau menghambat proses
oksidasi
Bahan Tambahan Pangan
|
Jenis Makanan
|
Batas maksimum penggunaan
(mg/kg)
|
1.
Asam askorbat
2.
Asam eritorbat
3.
BHA (Butil Hidroksianisol)
|
1.
Daging olahan
2.
Ikan beku
3.
Buah kalengan
4.
Jam, Jelly, dan marmalad
5.
Pekatan sari buah
1. Daging olahan
2. Ikan beku
3. Saus apel kalengan
1.
Lemak dan minyak makan
2.
Margarine
3.
Mentega
4.
Ikan beku
5.
Ikan asin
|
500
400
700
500
400
500
400
150
200
100
200
1000
200
|
l Anti
Kempal
Bahan Tambahan Pangan yang dapat mencegah
mengempal atau menggumpalnya
makanan yang berupa serbuk, tepung atau butiran.
Bahan Tambahan Pangan
|
Jenis Makanan
|
Batas Maksimum Penggunaan (g/kg)
|
1.
Aluminium Silikat
2.
Kalsium Aluminium Silikat
3.
Kalsium Silikat
|
1.
Susu bubuk
2.
Krim bubuk
1.
Garam meja
2.
Serbuk gram dengan rempah atau bumbu, merica
3.
Dekstrosa bubuk / gula bubuk
1.
Lihat kalsium Aluminium Silikat
2. Susu bubuk
3. Krim bubuk
|
1
1
10
20
15
Lihat Kalsium Aluminium
Silikat
10
1
|
l
Pengatur Keasaman
Bahan Tambahan Pangan yang dapat mengasamkan ,
menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman bahan makanan. Selain itu juga berfungsi sebagai penegas rasa,
warna dan pengawet.
Bahan Tambahan Pangan
|
Jenis Makanan
|
Batas Maksimum Penggunaan
|
1. Asam Malat
2. Asam Sitrat
3. Kalsium Asetat
4. Asam laktat
|
1.
Jam, jeli, marmalad
2.
Minuman Ringan
3.
Pasta tomat
1.
Pasta tomat
2.
Jam, jeli, marmalad
1. Kasein
2. Bir
1. Makanan bayi kalengan
2. Jam, jeli, marmalad
|
Secukupnya hingga pH 2,8 – 3,5
34 g/l
Secukupnya, hingga pH tidak lebih dari 4,3
Secukupnya, hingga pH tidak lebih dari 4,3
Secukupnya, hingga pH tidak lebih dari 2,8 – 3,5
secukupnya
Secukupnya
2 g/kg
Secukupnya hingga pH 2,8 – 3,5
|
l PEMANIS
Bahan Tambahan Pangan yang dapat menyebabkan rasa
manis pada makanan, yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi
Bahan Tambahan Pangan
|
Jenis Makanan
|
Batas maksimum penggunaan
(mg/kg)
|
1.
Sakarin
2.
Siklamat
3.
Sorbitol
|
1.
Permen karet
2.
Saus
3.
Jam dan Jeli
4.
Minuman ringan
1.
Permen karet
2. Saus
3. Jam
dan Jeli
4.
Minuman ringan
1.
Kismis
2.
Jamdan jeli, roti
3.
Makanan lain
|
50
300
200
300
500
3 g/kg
2g/kg
3 g/kg
5 g/kg
300
120
|
l ADI = Acceptable Daily Intake, atau Asupan Harian yang dapat di terima
adalah jumlah maximum pemanis buatan dalam miligram, per kilogram berat badan
yang dapat di konsumsi setiap hari selama hidup tanpa menimbulkan efek
merugikan terhadap kesehatan
l Sesuai dengan peraturan Badan POM yang baru
(HK.
00.05.5.1.4547) tanggal 21 Oktober 2004,
terdapat 13 macam pemanis buatan.
Jenis
|
Kemanisan dan kalori
|
ADI
(mg/kg berat badan)
|
Penggunaan
|
1.
Alitam
|
2000
x sukrosa
kalori
1,4 kkal/gr
|
0,34 mg/kg
|
Susu,buah olahan, roti,saos
|
2.
Acesulfam K.
|
200
x sukrosa
Tdk.ada
kalori
|
15 mg/kg
|
Susu,es krim, buah olahan,
permen,daging
|
3.
Aspartam
|
60
– 220 x sukrosa
kalori0,4
kkal/gr
|
50 mg/kg
|
Susu,es krim,jus, saos, minuman
diet
|
4.
Isomalt
|
0,45-0,65
x sukrosa
Kalori
2kkal/gr
|
Termasuk dalam GRAS
|
Buah segar, pasta/mie,diet khusus
|
5.
Laktitol
|
0,3
0,4 x sukrosa
kalori
2 kkal/gr
|
Termasuk dalam GRAS
|
Pasta/mie, ikan/daging,diet khusus
|
6.
Maltitol
|
0,9
x sukrosa
Kalori
2,1 kkal/gr
|
Termasuk dalam GRAS
|
Pasta/mi, ikan,formula bayi/diet
khusus
|
7.
Manitol
|
0,5-0,7
x sukrosa
Kalori
1,4 kkal/gr
|
Termasuk dalam GRAS
|
Mentega,pasta/mi, ikan, diet khusus
|
8.
Neotam
|
7000-13000
x sukrosa
Tidak
berkalori
|
0-2
mg/kg berat badan
|
Jam,
jelli, permen karet, minuman ringan
|
9.
Sakarin
|
300-500
x sukrosa
Tidak
ada kalori
|
5
mg/kg berat badan
|
Susu,es
krim, buaholahan,permen karet, kue, minuman
|
10. Siklamat
|
30
x sukrosa
Tidak
ada
kalori
|
0-11mg/kg
berat badan
|
Susu
fermentasi,es krim, permen karet, minuman/jus, makanan
diet
|
11.
Silitol
|
Sama
dengan sukrosa
Kalori
2,4 kkal/gr
|
Termasuk
dalam GRAS
|
Susu
fermentasi, buah segar,ikan olahan,bumbu,formula bayi.
|
12.
Sorbitol
|
0,5-0,7
x sukrosa
Kalori
2,6 kkal/gr
|
Termasuk
dalam GRAS
|
Susu
fermentasi, mentega, buah segar/olahan, pasta/mi,daging/ikan,diet khusus.
|
13.
Sukralosa
|
600x
sukrosa
Tidak
ada kalori
|
0-15
mg/kg berat badan
|
Susu
fermentasi, es krim, buah olahan, sayur olahan, permen, kue, jus.
|
·
Pemutih dan Pematang Tepung
Bahan Tambahan Pangan yang dapat mempercepat proses
pemutihan dan atau pematangan tepung, sehingga dapat memperbaiki mutu
pemanggangan
Bahan Tambahan Pangan
|
Jenis Makanan
|
Batas Maksimum Penggunaan (mg/kg)
|
|
Tepung
Tepung
Roti dan sejenisnya
|
200
45
5
|
PEWARNA
l A. Pewarna alami (dari tumbuhan, hewan atau dari sumber mineral)
- karotenoid (
merah, kuning dan oranye )
- antosianin (
oranye, merah dan biru , pada anggur,
strawbery, apel dll))
- kurkumin
(dari tanaman kunyit )
- klorofil ( hijau )
l B. Pewarna yang identik
dengan alami
(
dihasilkan dengan cara sintesa kimia bukan cara ekstraksi)
- santoxantin (merah)
- beta karoten (kuning orange)
l C. Pewarna sintetik
- Dyes
(mudah larut dalam air dan tidak dapat larut dalam pelarut organik)
- Lakes
(tidak larut dalam air, alkohol maupun minyak)
Pewarna
Bahan Tambahan Pangan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan
Pewarna yang diijinkan
Bahan Tambahan Pangan
|
Jenis Makanan
|
Batas Maksimum Penggunaan
|
Pewarna Alami
• 1. Kuning
- Anato
(Cl.75120)
- Beta
Apo-8 karotena
• 2. Coklat
- karamel
3. Hijau
-
Khlorofil (Cl. 75100)
4. Putih
- Titanium
Dioksida (77841)
|
1.
Es krim
2.
Jam jeli
3.
Minyak lemak
1.
Yoghurt beraroma
2.
Minuman ringan
3.
Jam dan jeli, marmalad
Jam dan Jeli
Kembang gula
|
100 mg/kg
600 mg/kg
secukupnya
100 mg/kg
200 mg/kg
secukupnya
200 mg/kg
300 mg/kg
150 mg/kg
200 mg/kg
secukupnya
|
Bahan Tambahan Pangan
|
Jenis Makanan
|
Batas Maksimum Penggunaan
|
Pewarna Sintetik
1. Biru
- Brilliant Blue (Cl. 2028
2. Kuning
- Sunset yellow FCF (Cl. 15985)
3. Merah
- Eritrosin (Cl. 45430)
4. Coklat
- Coklat HT (Cl. 20285)
5. Hijau
- Fast Green FCF (Cl. 42053)
|
1. Es krim
2. Acar ketimun
3. Jam dan jeli, marmalad
1.
Es krim
2.
Yoghurt
3.
Jam Jeli marmalad
1.
Es
krim
2. Jam Jeli
1.
Minuman dan Makanan cair
1.
Makanan lain
2.
Es Krim, Marmalad,
3.
Jam Jeli
|
100 mg/kg
200 mg/kg
300 mg/kg
100 mg/kg
12 mg/kg
200 mg/kg
100 mg/kg
200 mg/kg
70 mg/kg
300 mg/kg
100 mg/kg
200 mg/kg
|
Pengemulsi, pemantap dan pengental
Bahan
Tambahan Pangan yang
dapat membantu terbentuknya atau memantapkan sistem dispersi yang homogen pada
makanan.
Bahan Tambahan Pangan
|
Jenis Makanan
|
Batas Maksimum Penggunaan
|
|
1.
Es krim
2.
Kaldu
3.
Sardin dan ikan sejenis sardin kaleng
1.
Es krim dan sejenisnya
2.
Minuman ringan
3.
Yoghurt beraroma
1.
Es krim dan sejenisnya
2.
Yoghurt beraroma
3.
Minuman ringan
4.
Jam dan jeli, marmalad
1.
Es krin
2.
Yoghurt
3.
Keju
|
10 g/kg
Secukupnya
20 g/kg
10 g/kg
500 mg/kg
5 g/kg
10 g/kg
10 g/kg
500 mg/kg
5 g/kg
10
g/kg
5g/kg
5g/kg
|
Pengawet
·
Bahan Tambahan Pangan yang dapat mencegah atau
menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain terhadap makanan yang
disebabkan oleh mikroorganisme
Bahan Tambahan Pangan
|
Jenis Makanan
|
Batas Maksimum Penggunaan
|
1.
Asam benzoat
2.
Asam Propionat
3.
Kalsium Sorbat
4.
Kalium Sorbat
|
1.
Kecap
2.
Minuman ringan
3.
Saus tomat
1.
Sediaan keju olahan
2.
Roti
1.
Pekatan sari nanas
2.
Margarin
1.
Keju
2.
Jam dan jeli
3.
Margarine
|
600 mg/kg
600 mg.kg
1 g/kg
3 g/kg
2 g/kg
1 g/kg
1 g/kg
1g/kg
1g/kg
1g/kg
|
Pengeras
Bahan
Tambahan Pangan
yang berfungsi sebagai bahan
perenyah dan dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
Bahan Tambahan Pangan
|
Jenis Makanan
|
Batas Maksimum Penggunaan
|
1.
Kalsium klorida
2.
Kalsium glukonat
3.
Kalsium sitrat
|
1.
Sayur kalengan; Apel kalengan
2.
Jam dam jeli
1.
Buah kalengan
2.
Tomat kalengan
3.
Acar ketimun dalam botol
Apel kalengan; sayur kalengan
|
260 mg/kg
200
mg/kg
350 mg/kg
450 mg/kg
250 mg/kg
260
mg/kg
|
l Penyedap rasa dan aroma,
penguat rasa
(Bahan tambahan pangan
yang dapat memberikan, menambah atau mempertegas rasa dan aroma).
o Penyedap rasa dan aroma
alami (rempah-
rempah,
minyak atsiri)
o Penyedap rasa dan aroma
sintetik (Benzaldehida, Etil Butirat, Vanilin)
o Penguat rasa : Asam
guanilat, Asam L-glutamat
Sekuestran
Bahan
Tambahan Pangan
yang dapat mengikat ion logam yang ada dalam makanan, sehingga memperbaiki atau memberi
warna,cita rasa dan tekstur
pada makanan.
Bahan Tambahan Pangan
|
Jenis Makanan
|
Batas Maksimum Penggunaan
|
|
1.
Kepiting kalengan
2.
Lemak dan minyak makan, minyak kacang, minyak kelapa dan
lainnya
1.
Daging olahan/awetan
2.
Kaldu
1
Daging olahan;daging awetan
2
Kaldu
1.
Lihat Dikalium Fosfat
2.
Potongan kentang goreng beku
|
5 g/kg
100 mg/kg
3 g/kg
1 g/kg
3g/kg
1g/kg
Lihat Dikalium Fosfat
100 mg/kg
|
miscellaneous additive".
(bukan golongan BTP)
(bukan golongan BTP)
Enzim
Berasal
dari mikroba, tanaman
dan hewan digunakan dalam pengolahan makanan
secara fermentasi (enzim rennet untuk
pembuatan keju)
Penambah Gizi
Bahan tambahan berupa vitamin, mineral
untuk memperbaiki nilai gizi (penambahan vitamin pada susu bubuk , Yodisasi
garam)
Humektan
Dimaksudkan untuk menyerap lembab
sehingga dapat mempertahankan kadar air dalam makanan (contoh gliserol pada
keju, es krim)
Bahan Penjernih
Digunakan untuk menjernihkan
minuman, sari buah atau minyak (bentonit untuk penjernihan anggur)
BAHAN TAMBAHAN PANGAN YANG DILARANG
l Asam
borat (Boric Acid) dan senyawanya
l Asam
salisilat dan
garamnya (Salicylic
Acid and its salt)
l Dietilpirokarbonat (Diethylpirocarbonate DEPC)
l Dulsin (Dulcin)
l Kalium
klorat (Potassium Chlorate)
l Khloramfenikol (Chloramfenicol)
l Minyak
nabati yang dibrominasi
(Brominated vegetable oils)
l Nitrofuranzon (Nitrofurazone)
l Formalin (Formaldehyde)
l Kalium Bromat (Potassium Bromate)
1.
Asam borat (boraks)
Biasanya boraks digunakan pada
pembuatan bakso, kerupuk, mie basah dan pengawet ikan atau ayam. Pada dasarnya
boraks digunakan untuk pembuatan gelas, pengawet kayu dan pembasmi kecoa. Dalam air, boraks akan terurai menjadi natrium hidroksida dan asam
boraks
Boraks dilarang digunakan untuk pada
makanan karena berakibat pada kerusakan usus, otak ginjal dan hati.
2.
Asam Salisilat
l Asam salisilat sering disebut aspirin, dalam pengobatan digunakan
sebagai analgetik dan anti inflamasi
l Pada mulanya asam salisilat digunakan untuk mencegah jamur pada buah
dipabrik cuka, tetapi pada akhirnya pemerintah Amerika melarang karena
mempunyai efek tidak baik bagi kesehatan.Bila masuk kedalam tubuh menyebabkan
pengerasan dinding pembuluh darah dan kanker saluran pencernaan.
3.
Dietilpirokarbonat (DEPC)
l DEPC pada mulanya digunakan sebagai pencegah peragian pada pembuatan
minuman beralkohol dan minuman ringan.
l Juga sering digunakan pada pengawetan susu, sari jeruk dan minuman
buah-buahan.
l Tetapi ternyata DEPC adalah masuk dalam bahan kimia karsinogenik.
4.
Dulsin
l Dulsin adalah pemanis buatan yang memiliki rasa manis 250 kali gula
tebu.
l Beberapa tahun digunakan ternyata dulsin mengakibatkan sifat
karsinogenik pada hewan percobaan.
5.
Kalium klorat.
l Kalium klorat biasanya digunakan sebagai pemutih, bahan peledak dan
pembuat korek api.
l Penggunaan pada makanan dilarang sejak 1988 karena menyebabkan nyeri
perut, kerusakan ginjal dan hati.
6.
Kloramfenikol
l Kloramfenikol disebut juga chloromycetin adalah antibiotik .
l Pada saat ini kloramfenikol dilarang ditambahkan pada makanan hewan
karena akan mengkontaminasi daging hewan yang pada akhirnya akan membahayakan
konsumen.
7.
Minyak nabati yang dibrominasi
Minyak nabati yang dibrominasi adalah bahan tambahan pangan yang
digunakan sebagai stabiliser dan pengemulsi pada minuman ringan. Penelitian menunjukkan bahwa pada tikus yang diberi ransum minyak yang
dibrominasi menyebabkan kematian.
8.
Nitrofurazon
Nitrofurazon adalah antibiotik yang sering digunakan
sebagai salep atau obat luar Nitrofurazon yang dicampurkan dalam pakan ayam
menunjukkan potensi memicu kanker.
9.
Formalin.
Formalin merupakan bahan pengawet yang paling banyak disalahgunakan
untuk produk pangan.
Formalin dapat digunakan sebagai antiseptik, desinfektan dan pengawet
dalam biologi.
Dalam dosis kecil ( <1 persen ) digunakan untuk perawatan sepatu, lilin, shampo mobil.
Kenyataan formalin masih digunakan pada pengolahan tahu, bakso, mie
basah, pengeringan ikan dll.
Formalin akan menyebabkan sakit perut, depresi susunan syaraf,
karsinogenik.
10.
Kalium Bromat.
Pada mulanya kalium bromat digunakan untuk memperbaiki tepung yang dapat
mengeraskan kue.
Kalium bromat pada akhirnya telah dilarang pada beberapa negara karena
dianggap bersifat karsinogenik.
Sumber : Balai Besar
Industri Agro 2010
Info yg bermanfaat.......
BalasHapus